Cara Mengatasi Masalah Freezing pada Elementary OS 5.1 Hera
Freezing pada Elementary OS 5.1 Hera adalah salah satu masalah yang yang sangat mengganggu ketika pertama kali saya menginstal sistem operasi ini. Performa yang tidak mulus atau tersendat-sendat membuat pengalaman saya menggunakan eOS terasa kurang menyenangkan. Akibatnya, saya sempat berpikir untuk melakukan downgrade dan kembali ke versi Juno.
Keluhan mengenai freezing atau performa yang tersendat-sendat tersebut sempat saya bahas pada artikel sebelumnya, ketika saya mengulas sedikit tentang distro Linux Elementary OS 5.1 Hera.
Seperti yang saya ungkapkan di artikel tersebut, masalah ini sebenarnya tidak hanya saya alami kali ini saja melainkan, pernah juga saya alami pada saat menginstal versi Freya kalau tidak salah.
Ketika menggunakan Freya, performa sistem operasi secara keseluruhan cukup baik. Freezing hanya saya temukan ketika memutar video. Entah itu ketika streaming YouTube atau ketika memutar video menggunakan VLC. Beberapa sumber mengatakan bahwa masalah tersebut disebabkan karena kernel v5.x yang digunakan.
Beberapa user menyarankan untuk menurunkan (downgrade) kernel ke versi 4. Dan ternyata, solusi tersebut berhasil. Jadi, setiap kali saya menjalankan video streaming ataupun memutar video offline, saya tidak lagi menemukan freezing sekalipun kursor atau mouse tidak digerak-gerakkan.
Hera Pada versi Hera saya tidak hanya menemukan freezing ketika menjalankan video, tapi juga ketika membuka beberapa aplikasi sekaligus (multitasking). Masalah ini membuat saya sedikit frustrasi. Pasalnya, setiap bekerja, saya pasti selalu melakukan multitasking dengan membuka beberapa jendela.
Seperti yang saya sampaikan di atas, saya sempat berfikir berapa kali untuk melakukan downgrade sambil mencoba mencari solusi dengan browsing ke sana-sini. Tapi tidak satupun solusi yang ditawarkan bisa menyelesaikan masalah ini.
Downgrade tidak buru-buru saya lakukan karena saya harus mem-backup semua file yang ada di storage. Proses ini tentu saja akan memakan waktu yang cukup lama hingga membuat saya agak malas melakukannya.
Setelah beberapa lama, saya teringat kembali solusi yang dulu pernah saya coba. Yaitu downgrade kernel ke versi yang lebih rendah. Ketika saya mencoba mencari-cari cara untuk downgrade kernel, saya menemukan salah satu forum yang membahas mengenai cara downgrade atau upgrade kernel tanpa harus instal ulang.
Caranya adalah dengan menginstal aplikasi “Ukuu Kernel Update Utility.” Karena tertarik dan tanpa pikir panjang, saya menginstal aplikasi ini. Tapi karena memang belum backup file, saya membiarkan begitu saja aplikasi ini dan tidak menyentuhnya sama sekali hingga beberapa lama.
Karena sudah cukup lelah dengan kondisi atau performa laptop yang tidak juga membaik. Setelah merampungkan pekerjaan dan tanpa melakukan backup terlebih dahulu. Beberapa waktu yang lalu saya mencoba untuk mencari tahu apa dampaknya apabila saya melakukan upgrade atau downgrade kernel?
Beberapa user mengatakan bahwa, downgrade atau upgrade kernel dapat mengakibatkan beberapa fitur tidak dapat berjalan. Walau demikian, setiap kasus mungkin berbeda-beda tergantung dari perangkat keras yang digunakan, aplikasi apa saja yang diinstal, dan faktor-faktor lainnya.
Sedikit nekat, saya mencoba upgrade kernel ke versi terbaru menggunakan aplikasi yang telah saya install. Ketika itu, kernel terbaru yang tersedia adalah versi 5.5.2.
Pada percobaan pertama, proses instalasi tampaknya gagal. Kemudian saya coba sekali lagi dan sukses. Setelah restart PC, saya menemukan performa laptop cukup stabil. Freezing yang kerap membuat membuat saya sedikit emosi tidak lagi saya temukan.
Saya juga mencoba berbagai setingan, ternyata hampir semua yang saya butuhkan berjalan dengan sempurna. Mulai dari jaringan Wi-Fi, Bluetooth, hingga audio. Semuanya berjalan lancar tanpa kendala.
Ketika tulisan ini saya buat, pada aplikasi Ukuu Kernel Update Utility, kernel versi terbaru yang tersedia adalah v5.5.4. Tapi saya merasa cukup puas dengan kernel 5.5.2 sehingga saya tidak berniat untuk melakukan upgrade ke versi terbaru.
Setelah melakukan upgrade ke versi 5.5.2, saya tetap melakukan update beberapa aplikasi dan system yang ditawarkan melalui AppCenter oleh eOS. Semuanya berjalan cukup lancar tanpa kendala.
Jadi, buat temen-temen yang mungkin saat ini mengalami kasus yang sama dengan yang saya alami. Melakukan upgrade kernel mungkin bisa dicoba untuk memperbaiki performa sistem operasi Elementary OS 5.1 Hera yang teman-teman gunakan.
Tapi ingat! pastikan kamu membackup file-file penting terlebih dahulu untuk mengantisipasi apabila kernel versi terbaru tidak berjalan dengan sempurna.
Keluhan mengenai freezing atau performa yang tersendat-sendat tersebut sempat saya bahas pada artikel sebelumnya, ketika saya mengulas sedikit tentang distro Linux Elementary OS 5.1 Hera.
Seperti yang saya ungkapkan di artikel tersebut, masalah ini sebenarnya tidak hanya saya alami kali ini saja melainkan, pernah juga saya alami pada saat menginstal versi Freya kalau tidak salah.
Ketika menggunakan Freya, performa sistem operasi secara keseluruhan cukup baik. Freezing hanya saya temukan ketika memutar video. Entah itu ketika streaming YouTube atau ketika memutar video menggunakan VLC. Beberapa sumber mengatakan bahwa masalah tersebut disebabkan karena kernel v5.x yang digunakan.
Beberapa user menyarankan untuk menurunkan (downgrade) kernel ke versi 4. Dan ternyata, solusi tersebut berhasil. Jadi, setiap kali saya menjalankan video streaming ataupun memutar video offline, saya tidak lagi menemukan freezing sekalipun kursor atau mouse tidak digerak-gerakkan.
Mengatasi Freezing pada Elementary OS 5.1
Hera Pada versi Hera saya tidak hanya menemukan freezing ketika menjalankan video, tapi juga ketika membuka beberapa aplikasi sekaligus (multitasking). Masalah ini membuat saya sedikit frustrasi. Pasalnya, setiap bekerja, saya pasti selalu melakukan multitasking dengan membuka beberapa jendela.
Seperti yang saya sampaikan di atas, saya sempat berfikir berapa kali untuk melakukan downgrade sambil mencoba mencari solusi dengan browsing ke sana-sini. Tapi tidak satupun solusi yang ditawarkan bisa menyelesaikan masalah ini.
Downgrade tidak buru-buru saya lakukan karena saya harus mem-backup semua file yang ada di storage. Proses ini tentu saja akan memakan waktu yang cukup lama hingga membuat saya agak malas melakukannya.
Setelah beberapa lama, saya teringat kembali solusi yang dulu pernah saya coba. Yaitu downgrade kernel ke versi yang lebih rendah. Ketika saya mencoba mencari-cari cara untuk downgrade kernel, saya menemukan salah satu forum yang membahas mengenai cara downgrade atau upgrade kernel tanpa harus instal ulang.
Caranya adalah dengan menginstal aplikasi “Ukuu Kernel Update Utility.” Karena tertarik dan tanpa pikir panjang, saya menginstal aplikasi ini. Tapi karena memang belum backup file, saya membiarkan begitu saja aplikasi ini dan tidak menyentuhnya sama sekali hingga beberapa lama.
Karena sudah cukup lelah dengan kondisi atau performa laptop yang tidak juga membaik. Setelah merampungkan pekerjaan dan tanpa melakukan backup terlebih dahulu. Beberapa waktu yang lalu saya mencoba untuk mencari tahu apa dampaknya apabila saya melakukan upgrade atau downgrade kernel?
Beberapa user mengatakan bahwa, downgrade atau upgrade kernel dapat mengakibatkan beberapa fitur tidak dapat berjalan. Walau demikian, setiap kasus mungkin berbeda-beda tergantung dari perangkat keras yang digunakan, aplikasi apa saja yang diinstal, dan faktor-faktor lainnya.
Sedikit nekat, saya mencoba upgrade kernel ke versi terbaru menggunakan aplikasi yang telah saya install. Ketika itu, kernel terbaru yang tersedia adalah versi 5.5.2.
Ukuu Kernel Update Utility |
Pada percobaan pertama, proses instalasi tampaknya gagal. Kemudian saya coba sekali lagi dan sukses. Setelah restart PC, saya menemukan performa laptop cukup stabil. Freezing yang kerap membuat membuat saya sedikit emosi tidak lagi saya temukan.
Saya juga mencoba berbagai setingan, ternyata hampir semua yang saya butuhkan berjalan dengan sempurna. Mulai dari jaringan Wi-Fi, Bluetooth, hingga audio. Semuanya berjalan lancar tanpa kendala.
Ketika tulisan ini saya buat, pada aplikasi Ukuu Kernel Update Utility, kernel versi terbaru yang tersedia adalah v5.5.4. Tapi saya merasa cukup puas dengan kernel 5.5.2 sehingga saya tidak berniat untuk melakukan upgrade ke versi terbaru.
Setelah melakukan upgrade ke versi 5.5.2, saya tetap melakukan update beberapa aplikasi dan system yang ditawarkan melalui AppCenter oleh eOS. Semuanya berjalan cukup lancar tanpa kendala.
Jadi, buat temen-temen yang mungkin saat ini mengalami kasus yang sama dengan yang saya alami. Melakukan upgrade kernel mungkin bisa dicoba untuk memperbaiki performa sistem operasi Elementary OS 5.1 Hera yang teman-teman gunakan.
Tapi ingat! pastikan kamu membackup file-file penting terlebih dahulu untuk mengantisipasi apabila kernel versi terbaru tidak berjalan dengan sempurna.
Apakah file partisi juga ikut hilang mas?
BalasHapusApa hanya di system eOS nya aja?
Terima kasih
File partisi tidak hilang. saya sudah mencoba beberapa kali... semuanya berjalan cukup lancar. cuma sayang, sekarang Ukuu Kernel Update Utility gag gratis lagi
HapusSy nyoba berhasil mas, gratis ga bayar. download di github. link nya ada di koment bawah. tp sy belum chek masih freeze ngga terutama di spotify atau video player..
HapusBetul, kalo download dari Github memang bisa gratis, tapi kalo dari eOS-Store sekarang berbayar. Moga bisa segera di test dan berbagi pengalaman setelah update kernel di sini. Biar temen-temen yang lain bisa nambah ilmu.
Hapusada link tutorialnya untuk update kernel seperti mas?soalnya saya memiliki masalah yg sama di elementary os hera ini
BalasHapusCaranya gampang gan.
Hapus1. PC yang akan kamu upgrade harus terhubung ke internet
2. Download Install Ukuu Kernel Update Utility terus install, kemudian
3. Jalankan > Klik (pilih) Versi kerenel yang diinginkan > Klik Install >
4. Setelah download selesai, restart PC
saya baru upgrade kernel ke 5.9.13 mas, lumayan lama compile nya, mudah-mudahan jadi jauh lebih baik, cuma kalau sekarang buka youtube kalau kursor berada di bagian icon play ketika jalan, layar bagian kursor itu jadi bergaris horizontal seperti garis tipis pelangi, kalau kursos dipindahkan layarnya kembali mulus
BalasHapusWow. Saya aja masih bertahan di kernel Linux 5.4.0-56-generic bawaan ElementaryOS Hera 5.1.7. Menurut saya ini sudah jauh lebih baik dari sebelumnya.
HapusSelain mencoba kernel baru, jangan lupa update driver VGA gan. Sapa tau penyebabnya karena driver kurang cocok. Terutama kalo pake NVidia.