Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Alan Efendhi, Tamatan STM yang Sukses Berbisnis Minuman Sehat Aloe Vera & Raih Awards dari ASTRA

It does not matter how slowly you go as long as you do not stop” - Confucius.

Ungkapan di atas mengingatkan aku pada cerita inspiratif dari Alan Efendhi. Seorang pemuda lulusan Sekolah Lanjutan Atas (STM) yang kini sukses berbisnis minuman sehat berbahan dasar aloe vera (tanaman lidah buaya).

Kisah perjalanan Alan Efendhi dalam merintis kesuksesan di dunia bisnis hingga dinobatkan sebagai salah seorang penerima SATU Indonesia Awards ini akan mengajarkan kita untuk terus maju, meskipun dengan langkah kecil.

Bagi saya pribadi, kisah sukses Alan Effendi ini sangat menarik untuk disimak, mengingat banyak sekali anak-anak muda milenial yang kurang percaya diri hanya karena mereka bukan seorang sarjana atau lulusan sekolah tinggi.

Bagaimana kisahnya, yuk simak kisah inspiratif kesuksesan Alan Effendi dalam mengembangkan minuman sehat berbahan dasar aloe vera di bawah ini.

Mengenal Alan Efendhi, Pemuda Tamatan STM yang Sukses Berbisnis Olahan Aloe Vera

Saat genap berusia 35 tahun pada tahun 2023 silam, Alan Efendhi menerima apresiasi di bidang kewirausahaan dari PT Astra International Tbk melalui ajang SATU Indonesia Awards.

Kesuksesannya dalam meraih predikat yang diimpi-impikan oleh banyak pemuda di Indonesia tersebut tidak lepas dari kerja keras dan dedikasinya pada budidaya dan pengolahan aloe vera atau yang lebih kita kenal dengan sebutan tanaman lidah buaya.

Kisah Alan sendiri dimulai pada tahun 2014, ketika ia memutuskan untuk kembali ke kampung halamannya setelah merantau selama kurang lebih 8 tahun di Jakarta.

Satu alasan paling kuat yang membuatnya rela meninggalkan pekerjaannya di Jakarta untuk kembali ke kampung halaman adalah karena kecintaannya pada kedua orang tuanya.

Kondisi orang tuanya yang semakin renta membuat hati Alan terketuk untuk pulang kampung demi bisa membersamai orang tuanya tersebut, meski belum ada pekerjaan pasti yang akan ia geluti.

Agar bisa tetap bekerja sambil merawat orang tuanya, Alan memutuskan untuk menjadi petani aloe vera setelah mengeliminasi 3 pilihan komoditi lainnya yakni, anggur, pepaya california, dan buah naga.

Keputusannya tersebut diambil setelah mempertimbangkan kondisi cuaca dan karakteristik tanah di daerah Gunung Kidul yang gersang.

Selain tidak memiliki pengalaman dalam budidaya aloe vera, Alan juga tidak memiliki skill untuk mengolah aloe vera, begitu juga dengan jaringan pemasarannya.

Namun berkat keuletannya, bisnis aloe vera yang dijalankan Alan di bawah brand “Rasane Vera” kini telah menunjukkan hasil yang signifikan. Tidak hanya untuk dirinya sendiri, tapi juga bagi masyarakat di sekitar Gunung Kidul.



Cara Alan Efendhi Memulai Bisnis Aloe Vera Tanpa Bekal Skill

Bisa dibilang, bekal skill yang dimiliki oleh Alan untuk menjalankan bisnis aloe vera ini sangat minim.

Hanya kemauannya yang kuat untuk belajar kah yang membuatnya tak patah semangat. Berbekal internet dan buku, Alan mencoba mencari referensi sebanyak-banyaknya.

Setelah membuat persiapan, Alan kemudian memutuskan untuk membeli bibit tanaman lidah buaya dari Pontianak dan Sidoarjo, dua kota yang terkenal memiliki tanaman lidah buaya dengan kualitas terbaik.

Dengan modal sekitar Rp 7 juta, Alan memulai budidaya lidah buaya di lahan sempit. Sambil menunggu panen, Alan terus berusaha meng-upgrade skill dalam mengolah lidah buaya.

Salah satu olahan aloe vera yang dijadikan sebagai produk utama adalah Nata de Aloe.

Setelah sukses mengolah Nata de Aloe, Alan kemudian memasarkannya melalui jaringan reseller.

Pada awal merintis bisnis, ia hanya mengandalkan plastik untuk mengemas Nata de Aloe yang ia produksi.

Sayangnya, keterbatasan pengetahuan membuat Nata de Aloe produksi Rasane Vera tak bisa bertahan lama. Hanya dalam kurun waktu 3 hari, produknya akan berbau dan berubah warna.

Tak pelak, hal tersebut menyebabkan reseller terpaksa mengembalikan produk tersebut kepada Alan.

Belajar dari kegagalan tersebut, Alan semakin giat menambah pengetahuannya di bidang pengolahan dan pengemasan serta higienitas produk aloe vera yang ia buat.

Setelah berhasil membuat produk olahan aloe vera yang lebih awet, perlahan namun pasti, produk Rasane Vera semakin diminati dan berkembang dengan pesat, membuat permintaan terus meningkat.

Permintaan yang tinggi membuat Alan pada akhirnya kewalahan, karena bahan baku dari hasil panen aloe vera di kebunnya tidak mencukupi.

Sayangnya, masyarakat di sekitar tempat tinggal Alan belum berminat untuk membudidayakan aloe vera karena menganggap prospek jagung dan singkong masih lebih baik dibandingkan dengan aloe vera yang bagi mereka belum jelas pemasarannya.

Karena petani-petani di sekitar kampungnya menolak untuk ikut serta membudidayakan tanaman lidah buaya, Alan pun mencoba untuk mengajak keluarga keluarga-keluarga terdekatnya terlebih dahulu.

Setelah bisnis aloe vera yang dijalankan oleh Alan mulai terlihat, barulah banyak masyarakat di sekitar tempat tinggal Alan yang tertarik untuk membudidayakan tanaman lidah buaya.

Meski pada awalnya masyarakat merasa enggan untuk membudidayakan aloe vera, namun kini setelah mendapatkan edukasi mengenai manfaat serta prospeknya dari Alan, semakin banyak masyarakat yang tertarik.

Setidaknya ada 125 petani yang kini bermitra dengan Alan dan turut serta berkontribusi dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, khususnya di wilayah Gunung Kidul.

Mitra petani aloe vera Alan mampu menghasilkan antara 500 hingga 700 kg tanaman lidah buaya per hari yang kemudian dijadikan sebagai bahan baku untuk berbagai produk Rasane Vera.

Mitra Petani Aloe Vera

Petani aloe vera yang bermitra dengan Alan akan diberikan bibit aloe vera secara gratis, dan akan dibimbing dalam membudidayakannya agar bisa mendapatkan hasil yang melimpah.

Setelah panen, para mitra tidak perlu repot memasarkan sendiri hasil budidaya aloe vera mereka. Karena hasilnya bisa langsung dijual kepada Alan dengan harga sekitar 3000 per kg.

Berbagai Produk Rasane Vera

Ada bermacam-macam produk olahan aloe vera yang dibuat oleh Alan. Mulai dari,

  • Nata de Aloe
  • Aloe Liquid
  • Aloe Vera Cube Drink, dan
  • Aloe Vera Chips

Sebagian besar produk-produk tersebut dipasarkan di sekitaran Yogyakarta. Meski demikian, Alan juga berusaha untuk melebarkan pangsa pasarnya dengan menjual produk Rasane Vera di kota-kota besar lainnya seperti Jakarta, Bogor, dan kota-kota di sekitarnya.

Tak hanya dipasarkan secara manual, produk-produk aloe vera buatan Rasane Vera juga dipasarkan melalui toko online seperti Shopee dan dan jejaringan sosial seperti Instagram.

Alan Efendhi Sabet Penghargaan SATU Indonesia Awards 2023

Pada tahun 2023, Alan Efendhi sukses menyabet penghargaan Semangat Astra Terpadu Untuk (SATU) Indonesia Awards di bidang Kewirausahaan dengan hadiah utama berupa uang pembinaan sebesar Rp 65 juta.

Kesuksesan Alan dalam meraih penghargaan SATU Indonesia Awards tidak begitu saja ia dapatkan. Karena, untuk terpilih menjadi finalis ajang Award yang diinisiasi oleh PT Astra International Tbk ini, Alan terlebih dahulu mendaftarkan diri melalui website astra.co.id pada tahun 2021 lalu.

Sayangnya, pada tahun itu Alan yang mengajukan diri sebagai penerima apresiasi di bidang Kewirausahaan bertajuk “Pengembang Minuman Sehat dari Aloe Vera” tidak terpilih.

Meski tidak lolos, namun Alan tidak serta-merta menyerah. Setelah melewatkan tahun 2022 dengan mempersiapkan narasi yang lebih menarik, Alan kembali mengajukan diri pada tahun 2023 dan pada akhirnya terpilih menjadi salah satu finalis.

Kalau kalian merasa memiliki kontribusi di masyarakat, khususnya untuk berbagai kegiatan berkelanjutan, baik itu di bidang kewirausahaan, teknologi, lingkungan, pendidikan, ataupun kesehatan, kalian bisa mendaftarkan diri dengan mengunjungi website https://www.astra.co.id/satu-indonesia-awards.

Tunggu apa lagi, segera kunjungi dan daftarkan diri kalian di astra.co.id sebagai penerima Award, dan jangan berkecil hati, karena meskipun kalian menganggap sepele kontribusi yang kalian berikan bagi bangsa ini, mungkin saja hal tersebut justru dianggap sebagai sesuatu yang luar biasa oleh para dewan juri.

Joni Pranata
Joni Pranata Seorang Sarjana Sistem Informasi di STMIK Amikom Jogjakarta. Content Writer, Youtuber, Animator, dan Blogger--sejak 2009

Posting Komentar untuk "Alan Efendhi, Tamatan STM yang Sukses Berbisnis Minuman Sehat Aloe Vera & Raih Awards dari ASTRA"